1. Filsafat Yin Yang
Pondasi pemikiran masyarakat China
adalah kepercayaan pada alam semesta kosmis yang tunggal, suatu ketunggalan
yang tanpa awal atau akhir. Filsafat yang lebih tua dari pada aliran filsafat
China manapun adalah berbagai kepercayaan mendasar yang membantu orang China
memahami diri mereka sendiri dalam hubungannya dengan dunia: pada awalnya,
dunia adalah suatu kehampaan tanpa batas yang disebut Wu Chi. Kehampaan ini
digambarkan sebagai suatu lingkaran kosong yang dibentuk oleh garis
putus-putus. Dari kehampaan ini, muncullah kegiatan yang diekspresikan sebagai
Yang, Yang digambarkan dalam bentuk lingkaran kosong, dan ketidakgiatan dalam
bentuk lingkaran hitam. Interaksi yang terjadi di antara kegiatan dan
ketidakgiatan ini disebut Tai Chi, yang diperlihatkan sebagai lingkaran Yin
Yang, setengan hitam dan setengah putih.
Dari
alam semesta kosmis yang luas dan misterius, Yang Esa, semuanya berkembang.
Ketika wujud di dunia, ketunggalan ini terbagi dua: Yin Yang. Dua hal yang
bertentangan yang dinamis ini digambarkan garis putus (Yin) dan garis lurus
(Yang).
Keselarasan
Tao adalah terlebih dahulu, diaktifkan oleh kepasifan, oleh tidak adanya
aktivitas. Tetapi begitu diekspresikan, Tao menghasilakan suatu permainan
pertentangan yang dinamis dan silih berganti: Yin-Yang, yaitu manifestasi Tao
di dunia. Keduanya saling menghasilkan satu sama lain sebagai kutub-kutub yang
menjadi begian dari jalinan keberadaan.
Yin merujuk
kepada ciri-ciri kelembutan, kepasifan, kewanitaan, kegelapan, lembah, dan
negatif, ketidakberadaan. Di pihak lain, Yang mengacu pada ciri-ciri seperti
sifat kekerasan, kejantanan, kecerahan, gunung, kegiatan, keberadaan.
Semua energi
aktif terwujud sebagai dualistis Yin Yang ketidak beradaan menyertai
keberadaan. Wujud Tao sendiri merupakan perubahan yang ditentukan oleh aliran
alami kutub energi. Energi itu tidak statis, bukan suatu objek pasti.
Yin Yang
menghasilakan suatu keseimbangan dinamis antara daya gerak dan sikap diam,
antara keaktifan dan kepasifan, sehingga titik keseimbangan kembali ke
pusatnya. Kesatuan dari hal-hal yang bertentangan pun berkembang. Dalam banyak
penerapan Taoisme, kesatuan ini menjadi sumber tuntunan, menjadi tolak ukur,
menjadi standar untuk mengevaluasi kebenaran ketika akal budi dikerahkan dalam
segala hal.
Yin dan Yang
mewakili dua kekuatan mendasar yang membuat dan memnyelaraskan semesta. Yin
adalah sisi hitam dengan titik putih pada bagian atasnya. Hubungan antara Yin
dan Yang sering digambarkan dengan bentuk sinar matahari yang berada di atas
gunung dan di lembah. Yin (tempat teduh) adalah daerah gelap yang merupakan
bayangan dari gunung, sementara Yang (tempat terang/cerah) adalah bagian yang
tidak terhalang oleh gunung. Yin dan Yang inilah yang membuat alam menjadi
harmonis dan baik. Perpaduan Yin dan Yang merupakan syarat berlangsungnya dunia
dan isinya.
Ø Konsep Dao
Konsep Yin dan Yang juga berpengaruh dalam
memberi arti pada Dao. Dao diartikan sebagai satu Yin dan satu Yang. Dao
berarti adalah keseimbangan sempurna, kerena telah mengandung Yin dan Yang.
Dengan kesempurnaanya, Dao merupakan standar bagi seluruh alam ini.
Dao menghasilkan ketungglan (Yin dan
Yang). Dari ketunggalan ini dihasilkan dwitunggal, yaitu langit dan bumi, dari
dwitunggal ini menghasilkan segala benda. Oleh karena itu, dapat dikatakan:
standar manusia adalah bumi, standar bumi adalah langit, standar langit adalah
Dao, dan standar Dao adalah kealamian (ziran).
2. Yin dan Yang dalam
Hubungan
§ Hubungan Timbal balik
Hubungan timbal
balik adalah suatu pengertian fundamental tentang relitas. Hubungan ini
mencakup dalam pengertian tenteng orang lain, benda dan peristiwa.
Menurut Jean
Piaget menyatakan bahwa sesuatu yang telah lama dianut oleh Taoisme: sudut
pandang yang matang mengena fasilitas didasarkan pada pemahaman atas hubungan
yang sejati. Menjadi satu dengan kodrat intuitif segala hal dan pemahaman hubunagan
akan terjadi dengan sendirinya. Melalui visi Yin dan Yang, hubungan menjadi
seimbang ketika persepsi juga merengkuh sudut pandang orang lain.
§ Lima unsur
Segala sesuatu
yang kita jumpai terdiri dari lima unsur yang dipercayai orang Cins sebagai dasar
kehidupan: air, kayu, logam, tanah dan api. Karena mereka menganggap ahwa
keseluruhan alam semesta terus-menerus berubah dan selalu berganti, maka
unsur-unsur pun selalu berganti melalui interaksi satu sama lain. Sejumlah
interaksi bersifat saling melengkapi, tetapi ada pula yang saling bertentangan.
Misalnya kayu menghasilkan api sehingga keduanya saling melengkapi. Sedangkan
air menyingkirkan api, sehingga kedua unsur ini menjadi pasangan yang saling
bertentangan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Yin_dan_Yang
Menarik...
BalasHapusMenarik...
BalasHapus